Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2013

error,"Sebuah pilihan"

"Bisakah kamu kembali? Di sini membutuhkanmu" Suara itu terngiang terus di telinga. Bimbang? Ya! Tapi ada banyak keindahan yang melarangku mempertimbangkannya... Semua itu tentang lembaran masa silam yang bisa dibilang suram... "Seperti biasa, pion maju di depan. Lalu disusul lo, lo, dan lo. Gue dan inti ada setelah itu." Hm, itu adalah bidangku, bagian menyusun strategi. Bukan sebuah hal yang indah mungkin, ini sebuah pekerjaan penuh tantangan. Perempuan yang ada di situ hanya aku, sementara yang lain adalah lelaki dengan jiwa nekat! Atau mungkin berarti aku adalah perempuan dengan jiwa yang lebih nekat dari mereka? Haha, entahlah... Aku berada di sebuah dunia yang jelas berbeda dengan duniaku sekarang. Duniaku saat ini adalah dunia yang tenang, yang jauh dari suara teriakkan dan jauh dari suara amarah juga benci. Ya, dunia dulu adalah dunia yang penuh dengan dendam. Mati, kematian, bukan hal yang menakutkan lagi. Beberapa temanku kehilangan nyawa, juga sahab

error,"Interviewee itu tidak lulus"

Seperti biasa ada interview yang harus dikerjakan, karena itu salah satu bagian dari job descriptionku. Interviewee saat itu seorang wanita cantik yang melamar posisi analis. Dari performance, kulihat oke, wellgroome. Rapi, bersih, tidak berlebihan. Bagus kok. Sewaktu interview berlangsung pun dia menjawab dengan baik, sopan, dan menguasai materi yang harus dijawabnya. Tapi sayang sekali, aku tidak bisa merekomendasikan dia untuk diterima menjadi analis di perusahaan kami. Bosku bertanya apa ada yang salah dari orang tersebut hingga aku tidak merekomendasikannya untuk diterima sebagai analis. Interview selama 30 menit itu berlangsung dengan amat lancar. Tapi jadi tidak berarti sewaktu dia menjawab sebuah pertanyaanku, mengapa dia tertarik menjadi analis. Jawabannya di luar dugaan, bahwa dia tidak tertarik menjadi analis. Dia tidak suka menjadi analis. Yup, cukup sampai di situ. Interview pun selesai. Jangan sekali-sekali melamar job position yang tidak disukai, tidak sesuai, karena b

error,"Amarah"

Saat ini aku mau bercerita tentang kemarahan yang kemarin pagi aku lihat. Aku melihat dari dekat matanya yang penuh dengan amarah, dan suaranya yang bergetar menahan emosi, juga terlihat dari tangannya yang bergetar karena luapan kemarahan yang ditahan, dan akhirnya dibantingnya mug berisi teh yang tadinya ada di atas meja kerjanya. Aku tidak bergeming, tetap memandangnya dengan penuh perhatian, sesekali mengangguk, tersenyum memandang wajahnya yang terlihat mengeras. Lalu aku pun bangkit, menyalaminya, dan berkata,"Terimakasih, aku keluar dulu, mau bereskan pecahan mug yang berserakan di lantai." Aku berjalan ke pantry, mengambil majun, lap tebal yang memang tersedia banyak di sana. Ternyata dia mengikutiku, mengambil sapu dan pengki. "Aku bertanggung jawab atas mug yang pecah, aku masih kuat membersihkannya sendiri." Ujarnya padaku. Aku tersenyum, dan mengatakan bahwa aku hanya ingin membantunya membereskan lantai ruangan yang penuh dengan air teh dan pecahan

error,"Berubah"

Semalam ada perubahan di blog ini. Sebuah perubahan yang memang diniati untuk menyiasati diri agar bisa produktif lagi menulis, agar bisa lebih sensitif, lebih tanggap dalam menangkap dan mencerna setiap kejadian yang ada. Ya, mengganti penampilan blog. Penampilan blog ini memang beberapa kali ganti, mulai dari template, lagu, tapi blog keseharian ini tetap dengan dominasi warna gelap, hitam. Ya, hitam. Warna hitam itu warna kesukaan gue sejak kecil. Semangat, semangat, semangat! Senyum, senyum, senyum! Siapa bisa mengubah dunia? Diri kita sendiri. Dunia pasti berubah jika kita merubah diri, merubah cara pandang kita. So, gue sekarang merubah blog gue, supaya dunia blog berubah. Ya berubah, ada blogger yang mengubah penampilan blognya... :D Salam senyum, error

error,"Menulis lagi? Ya menulis terus!"

Sejak bulan September 2013 kemarin energi menulis hilang karena memang banyak permasalahan yang harus dihadapi, dijalani, dan benar-benar menghabiskan energi gue. Tadi gue diam merenung (tsaaah, merenung!), mempertanyakan pada diri sendiri, kemana imajinasi yang biasanya berlari-lari di kepala ni menyembunyikan diri? Padahal biasanyanya dengan lancarnya gue menulis apa pun yang terjadi, apa pun yang gue lihat, apa pun yang ada. Ufh, ternyata jawabannya adalah gue jadi kurang sensitif dalam melihat sesuatu. Sensitif, yup, gue jadi kurang , kurang tanggap dalam kejadian-kejadian yang datang setiap kali, berbeda dengan sebelumnya, yang lebih sensitif, lebih tanggap dalam melihat kejadian yang ada. Makanya sebelum itu ue bisa menulis apa pun dengan santai aja. Saat ini gue sedang berusaha mensensitifkan diri dalam setiap kejadian, bukan enjadi pribadi yang sensitif mudah terbawa emosi marah loh ya..., tapi berusaha bisa menangkap dengan baik semua kejadian yang ada, dan menyimpan dala

error,"Celana batik"

Waktu itu gue beli celana panjang batik di pasar Famili, pasar perumahan tempat gue tinggal. Sewaktu gue mau pulang, dengan masih tenteng-tenteng belanjaan yang lumayan bikin otot jadi heboh, karena kebetulan gue pergi belanja sendirian, hiks! Biasanya sih bareng Esa, atau Ngka, atau bisa jadi bareng Pink. Nah kalau bareng Ngka atau Esa, hehe, lumayan ada penenteng belanjaan, dan emak ini bebas aja tangannya lenggang sana sini. Hahaha, makanya gue seneng belanja bawa anak. Sedangkan kalau bareng Pink, ya gue tenteng sendiri. Ga tega Pink nenteng belanjaan berat. Eh ngelantur ceritanya...! Lalu mata ini tetiba melihat celana panjang batik digantung di sebuah toko. Langsung deh terbayang di mata, Ngka dan Esa mengenakan celana panjang batik. Weh, keren juga, gitu deh kata emak ini dalam hati. Singkat cerita, ya jelas disingkat aja ceritanya, kalau ga disingkat, pasti panjang banget karena ada acara tawar menawar yang ga sukses! Haha, gue memang penego buruk di pasar... Fiuch, lap kering

error,"Pohonnya habis? GUBRAAAk!!!"

Hujan deras hampir setiap hari, dan itu membuat jalanan menjadi penuh lubang-lubang baru, dan lubang atau si bolong itu tetap ada hingga musim hujan berikutnya datang. Iya, jalanan menjadi bolong sana, bolong sini. Dan sewaktu air hujan menggenangi jalan, wah, seperti sulap, lubang, bolong si jalan hilang! Hehehe, iya aja hilang, kan tertutup air hujan yang menggenang, malah lelbih heboh lagi, tidak ada jalan berlubang, tidak ada lagi bolong-bolong jalan sewaktu hujan! Hahaha, tertutup banjir! Bukan karena sudah diperbaikiiii... Hahaha! Eh, seharusnya tertawa atau menangis ya menyikapi kondisi seperti ini? Menangis mungkin ya yang lebih tepat. Hiks...! Waktu-waktu sebelumnya, hujan yang menggenang, lalu berubah menjadi banjir itu membuat jalanan menjadi subur banget. Banyak pepohonan yang tiba-tiba tumbuh di jalan. Pohon berbagai jenis. Waaah, suburnyaaa, tiba-tiba pohon itu sudah lumayan besar, karena pengendara motor dan mobil bisa melihat dengan jelas ada pepohonan di jalan! Oops,

NOVEL!

Proyek Monumental 2014? Oops, sebenarnya aku punya proyek yang seharusnya sudah diselesaikan sejak beberapa bulan lalu, tapi terhenti karena keadaan yang benar-benar di luar kemampuanku. Dimulai dari sakitnya anakku, harus mengurus bapak yang akan dioperasi, dan masih banyak hal lain yang semuanya tentang keadaan kesehatan anak-anak, orangtua, juga yang akhirnya membuat kondisi kesehatanku pun turun. Aku berusaha sekuat tenaga, tapi ternyata aku tidak bisa menyelesaikan, aku benar-benar berhenti. Ufh, menyedihkan. Proyekku adalah menyusun sebuah novel, yang sebenarnya sudah ada, aku hanya harus menulis ulang saja. Setiap kali hendak meneruskan tulis ulang novel tersebut, selalu ada masalah yang harus ditangani secara serius dan khusus, hingga menguras energiku, dan tulis ulang itu terhenti lagi. Padahal novel itu akan kupersembahkan untuk 3 anakku, Ngka, Esa, Pink, yang biasa kusebut sebagai kasapink. Sekarang semoga keadaan membaik, hingga proyekku bisa terlaksana. Novelku berjudul

error,"Oh ibu dan ayah, anakmu mengantuuuk..!!"

Mengantuk? Ya tidur saja. Yup, betul banget. Mengantuk? Ya tidur! Tapi bagaimana kalau si anak yang masih balita mengantuk di motor? Posisi dibonceng di belakang, sendirian, mata si anak mulai kedap kedip mengantuk, laluuu...? Oops, ga mau deh membayangkan hal buruk. Seringkali sewaktu gue pergi berkendara di jalan raya, gue lihat ibu atau bapak memboncengkan anak yang masih balita dengan sepeda motor, dengan posisi anak di belakang. Aduh, bayangin aja, anak itu masih kecil, tangannya pun ga bisa memeluk ibu atau bapak sepelukan utuh! Ya ga siih, ibu atau bapak kan lebar, gitu loh! Sedangkan tangan si anak yang kecil imut itu panjangnya ga sampai selingkarang tubuh ibu atau bapaknya! Dalam keadaan mengantuk, pegangan atau pelukannya pasti melemah, dan pasti itu bahaya banget! Geregetan melihat keadaan demikian. Apakah harus celaka terlebih dahulu baru si ibu atau bapaknya sadar bahwa itu berbahaya? Ga safety banget, gitu loh... Bukan karena sok care atau sok sayang, tapi memang kita s

error,"Dunia anak yang hilang"

Ini kejadian tahun lalu, saat pagi berangkat kerja naik angkot. Di perjalanan, ada 2 orang anak kecil yang naik, dan ternyata pengamen. Yang seorang kira-kira berusia 6 tahun, dan yang satunya kira-kira masih berusia 3 tahun! Astaga, anak seusia ini seharusnya ada di rumah dalam nyamannya kasih sayang orang tua, atau sekolah dengan tenang, riang bersama teman-temannya, bukan berlari-lari mengejar angkot, bernyanyi dengan suara tak jelas, bernyanyi yang entah lagu apa, dan berusaha mendapat uang belas kasih penumpang. Aku duduk diam memperhatikan dua anak yang duduk di dekat pintu. Segala rasa kacau ada di dada. Ingatanku melayang pada tiga anakku di rumah. Bersyukur bahwa aku masih bisa menyekolahkan mereka. Saat itu terlintas di fikiranku, apa yang memotivasi mereka mengamen begini? Siapa yang menyuruh mereka mengamen? Dimana dunia anak yang didengungkan setiap saat? Mana pendidikan yang indah untuk mereka? Ada banyak anak pengamen di sini. Dan mereka ada di jalanan saat jam-jam se