Ngambek. Siapa yang ga pernah ngambek? Jujur, gue pernah ngambek, tapi sekarang ini sih bukan mau cerita gue ngambek. Gue mau cerita si Cucing, kucing peliharaan di rumah, ngambek.
Sudah seminggu Cucing belum mandi. Badannya sudah mulai terlihat agak dekil.
"Ma, Cucing dekil", kata Pink.
"Iya, nanti siang Mama mandiin deh si Cucing. Jangan pagi-pagi gini, kasihan dingin, ga ada panas matahari", jawab gue.
Si Cucing yang lagi jadi bahan omongan, santai, tidur pulas di depan tv.
Siang-siang, Cucing asyik bermain sendiri, lompat-lompat sendiri, dan sibuk memburu plastik guntingan botol air mineral, yang memang khusus jadi mainannya. Lucu!
Sesudah Cucing selesai bermain, gue gendong, dan bawa ke kamar mandi,"Mandi, Cucing. Udah dekil", dan Cucing ga berkata apa-apa ke gue. Ya iyalaaah, cucing kan kucing! :D
Masuk kamar mandi, Cucing curiga deh kayaknya. Dia mulai bergerak di gendongan. Waktu turun dari gendongan, dia agak berontak. Tetap aja lah gue mandikan. Cucing harus bersih, karena dia peliharaan di rumah, dan kontak fisik dengan Ngka, Esa, terutama Pink. Cucing makin berontak sewaktu mulai diguyur air, dan diam saat gue kasih shampo. Mungkin nyaman karena dipijit, ya? Ga lama kemudian, selesailah mandi-mandinya Cucing.
Pink sigap menggendong Cucing dalam handuk. Cucing diam, ga berontak lagi. Hangat, karena dibalut handuk. Lalu, Cucing minta turun dari gendongan, berjalan ke sudut ruang tamu, ga mau gue dekati, dan mulai menjilat-jilat tubuhnya.
"Mama, Cucing mandi lagi", kata Pink.
Gue tertawa, dan mulai menjawab asal,"Iya, kan maksudnya tuh supaya kering".
Gue mendekati Cucing lagi, maksud hati sih mau menghandukinya. Eeeh Cucing masih tetap ga mau. Dia bangun, lalu pergi ke luar. Ditinggalkannya gue.
"Mama, Cucingnya ke luar. Ngambek sama Mama tuh", ujar Pink sambil tertawa. Cucing tetap cuek melangkah, ga berhenti di pintu seperti biasanya. Hmm, Cucing ngambek!
Tunggu punya tunggu, Cucing ga pulang-pulang. Cucing, kemana sih kamu? Malam, Cucing belum pulang. Gue bingung juga. Sekarang kan ga bisa diprediksi bakal hujan atau ga. Nah kalau hujan, gimana si Cucing? Eh tiba-tiba...
"Mama, Cucing pulang", Pink berkata ke gue.
Gue mau pegang Cucing, eh dia ga mau. Oops, Cucing ternyata ngambek ke gue, gegara dimandikan tadi siang.
Cucing, Cucing... Tapi akhirnya Cucing mau juga bercanda lagi sama gue. Diapa-apain kan gue 'ibunya' :D . Hihihi, gue memang bukan ibu kandung si Cucing, tapi kan gue tuh ibu asuhnya!
"Ada Cucing enak ya, Ma? Seru, kayak punya adik kecil, tapi asyik, ga pernah nangis, juga ga rewel minta jajan", ujar Ngka, yang disepakati oleh Pink, dan Esa.
GUSTI, Makasih ya, sudah menghadirkan Cucing di rumah ini, di dalam keluarga kami...
Sudah seminggu Cucing belum mandi. Badannya sudah mulai terlihat agak dekil.
"Ma, Cucing dekil", kata Pink.
"Iya, nanti siang Mama mandiin deh si Cucing. Jangan pagi-pagi gini, kasihan dingin, ga ada panas matahari", jawab gue.
Si Cucing yang lagi jadi bahan omongan, santai, tidur pulas di depan tv.
Siang-siang, Cucing asyik bermain sendiri, lompat-lompat sendiri, dan sibuk memburu plastik guntingan botol air mineral, yang memang khusus jadi mainannya. Lucu!
Sesudah Cucing selesai bermain, gue gendong, dan bawa ke kamar mandi,"Mandi, Cucing. Udah dekil", dan Cucing ga berkata apa-apa ke gue. Ya iyalaaah, cucing kan kucing! :D
Masuk kamar mandi, Cucing curiga deh kayaknya. Dia mulai bergerak di gendongan. Waktu turun dari gendongan, dia agak berontak. Tetap aja lah gue mandikan. Cucing harus bersih, karena dia peliharaan di rumah, dan kontak fisik dengan Ngka, Esa, terutama Pink. Cucing makin berontak sewaktu mulai diguyur air, dan diam saat gue kasih shampo. Mungkin nyaman karena dipijit, ya? Ga lama kemudian, selesailah mandi-mandinya Cucing.
Pink sigap menggendong Cucing dalam handuk. Cucing diam, ga berontak lagi. Hangat, karena dibalut handuk. Lalu, Cucing minta turun dari gendongan, berjalan ke sudut ruang tamu, ga mau gue dekati, dan mulai menjilat-jilat tubuhnya.
"Mama, Cucing mandi lagi", kata Pink.
Gue tertawa, dan mulai menjawab asal,"Iya, kan maksudnya tuh supaya kering".
Gue mendekati Cucing lagi, maksud hati sih mau menghandukinya. Eeeh Cucing masih tetap ga mau. Dia bangun, lalu pergi ke luar. Ditinggalkannya gue.
"Mama, Cucingnya ke luar. Ngambek sama Mama tuh", ujar Pink sambil tertawa. Cucing tetap cuek melangkah, ga berhenti di pintu seperti biasanya. Hmm, Cucing ngambek!
Tunggu punya tunggu, Cucing ga pulang-pulang. Cucing, kemana sih kamu? Malam, Cucing belum pulang. Gue bingung juga. Sekarang kan ga bisa diprediksi bakal hujan atau ga. Nah kalau hujan, gimana si Cucing? Eh tiba-tiba...
"Mama, Cucing pulang", Pink berkata ke gue.
Gue mau pegang Cucing, eh dia ga mau. Oops, Cucing ternyata ngambek ke gue, gegara dimandikan tadi siang.
Cucing, Cucing... Tapi akhirnya Cucing mau juga bercanda lagi sama gue. Diapa-apain kan gue 'ibunya' :D . Hihihi, gue memang bukan ibu kandung si Cucing, tapi kan gue tuh ibu asuhnya!
"Ada Cucing enak ya, Ma? Seru, kayak punya adik kecil, tapi asyik, ga pernah nangis, juga ga rewel minta jajan", ujar Ngka, yang disepakati oleh Pink, dan Esa.
GUSTI, Makasih ya, sudah menghadirkan Cucing di rumah ini, di dalam keluarga kami...
Salam senyum,
error
Hihihi yang bisa ngambek gak cuma manusia, cucing juga yak. Salam kenal, Maminya cucing :p
ReplyDeleteHihihi, iya Mbak, Cucing juga suka ngambek, dan ngambeknya lamaaaa...
DeleteSalam kenal kembaliii, sahabat Cucing, dari mami cucing :D
Ngambek minta makan steak tuh.
ReplyDeleteKisah unik
Salam hangat dari Surabaya
Makasih, Dhee... Hehehe, Cucing sukanya kerupuk, tahu, orek tempe :D
DeleteSalam sayang, salam senyum, dari Bekasi, Dhee :)