Skip to main content

STRAWBERRY? CUKUP SEKALI!

Serasa menjadi seorang yang aneh bin norak banget sewaktu gue berkata ga tahu strawberry. Di rumah, Ngka dan Esa, menertawakan gue sampai kenyang! Grrh, strawberry membuat gue geregetan, dan benar-benar ingin tahu seperti apa sih si strawberry itu.

Strawberry yang gue tahu adalah nama buah berwarna merah dengan totol-totol, dan memiliki rasa asam. Dan strawberry juga jadi lambang cewek manis. Tapi strawberry yang ini? Hmm, gue ga tahu! Sampai pada satu ketika gue memiliki sebuah kesempatan emas untuk mengetahui si strawberry yang setiap sebulan sekali dikunjungi Ngka dan Esa.

"Ma, Esa mau ke strawberry, minta uang, dong."

"Mama ikut! Mama anterin, deh."

"Ya udah, ayok sekarang. Ntar keburu ramai."

Dengan semangat juang level tertinggi, gue ngebut bawa motor. Semua cuma gegara strawberry.

"Sebelah mana sih, Sa?"

"Depan, depan."

"Masih jauh?"

"Belok kanan, naaaah, ooop, oooop, tuh sebelah kiri. Oooop! Parkir deh."

Dalam hati gue, oh ini toh si strawberry itu. Dari kaca terlihat kesibukan beberapa orang di dalam sana. Di sana juga ada tulisan kecil,"STRAWBERRY".

"Ini?"

"Iya, udah turun. Ngapain sih bengong di motor?"

Gue turun, dan mulai menilai si strawberry. Jauh dari perkiraan gue. Ga ada tempelan sticker strawberry, atau hiasan-hiasan manis cewek yang berwujud strawberry. Jadi, penampakan strawberry tuh benar-benar bikin gue gubrak. You know what, strawberry tuh nama tempat cukur rambut cowok!

Esa membuka pintu masuk, dan gue merinding tralala! Maaak, bau bangeeet! Ga bohong, itu gegara bau ketiak cowok yang ngegedor hidung! Ada beberapa orang sedang cukur rambut. Anak remaja seusia Esa. Yang menyukurnya, abang-abang pakai kaos yukensi dengan bulu ketiak melambai manja. Terbayang banget tuh basahnya ketiak. Salut mereka termasuk Esa, bisa tahan., sedangkan gue tahan napas.

Jujur, gue bukan cewek yang hobi nyalon. Paling kalau merasa rambut sudah mulai gondrong alias panjang aja. Itu juga dengan catatan kalau ga malas. Terkadang gue malas ke salon. Malas karena bosan duduk menunggu rambut diobrak-abrik, dan malas mengeluarkan uang untuk bayar. Tapi yang jelas, salon cewek kan minimal ga bau keringat dan ketiak.

Tiba giliran Esa, dan dua kursi cukur kosong. Karena menghindari ketiak di depan hidung, gue angkat kursi yang gue duduki. Eh, bukan untuk gue bawa pulang, loh ya! Emang sih, di rumah gue ga punya kursi, tapi bukan berarti gue berniat mengambil kursi di situ. Maksud hati cuma ingin memindahkan untuk menjauh dari godaan bulu ketiak si abang yang melambai dengn manisnya. Tapi, kok berat banget! Dicoba berulang kali, tetap ga bisa! Dosa apa gue pada mereka ini semua? Berusaha, dan terus berusaha. Ga sengaja melihat ke bawah, olalalala ternyata tuh kursi mereka paku ke lantai! Pantas aja ga bisa diangkat! Pasrah duduk menunggu. Di cermin terlihat Esa cengar-cengir.

Ga lama kemudian rambut Esa selesai digarap.

"Bayar, Ma."

Buru-buru gue keluarkan uang, lalu keluar meninggalkan Esa yang sedang menunggu kembalian.

Di parkiran, gue berkata pada Esa,"Kamu aja yang bawa motor, ya?"

"Kenapa?"

"Mama hampir pingsan. Bulu strawberry melambai ke Mama, tadi."

Esa tertawa ngakak. Puas banget kayaknya dia melihat gue, emaknya hampir tepar!

"Sa, cari es campur, ya?"

"Ga langsung pulang?"

"Mama butuh kesegaran yang menyejukkan."

Esa makin ngakak!

Strawberry, cukuplah satu kali gue ke sana. Cukup, cukuup!


Salam Senyum,
Nitaninit Kasapink (Error)






Comments

  1. Jhiahaha...bulu ketiak rasa strawberi...habis, tuh, Esa ngerjai mamanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Strawberry beralkohol, memabukkan. Hahaha! Seneng banget Esa udah bisa bikin mamanya kapok :D

      Delete
  2. Bau yang syahdu kok bisa muak sih hahahaha
    Salam sayang dari Jombang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha, laaah Dhee, mulek tenan baunya!
      Salam sayang dari Bekasi

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

...Filosofi Tembok dari Seorang di Sisi Hidup...

Sisi Hidup pernah berbincang dalam tulisan dengan gw. Berbicara tentang tembok. Gw begitu terpana dengan filosofi temboknya. Begitu baiknya tembok. 'Tembok tetap diam saat orang bersandar padanya. Dia pasrah akan takdirnya. Apapun yang dilakukan orang atau siapapun, tembok hanya diam. Tak bergerak, tak menolak. Cuma diam. Tembok ada untuk bersandar. Gw mau jadi tembok' Itu yang diucapnya Gw ga habis pikir tentang fiosofi tembok yang bener-bener bisa pasrah diam saat orang berbuat apapun padanya. karena gw adalah orang yg bergerak terus. Tapi sungguh, takjub gw akan pemikiran tembok yang bener-bener berbeda ama pemikiran gw yang selalu bergerak. Tembok yang diam saat siapapun berbuat apapun padanya bener-bener menggelitik gw. Gw sempet protes, karena menurut gw, masa cuma untuk bersandar ajah?? Masa ga berbuat apa-apa?? Dan jawabannya mengejutkan gw... 'Gw memang ga pengen apa-apa lagi. Gw cuma mau diam' Gw terpana, takjub... Gw tau siapa yang bicara tentang tembok. Ora

Menu Baru Nongkrong Di HokBen

Gaeees, ada bocoran baru, nih! HokBen meluncurkan menu baru untuk SNACK, DESSERT, dan DRINK! Ada  Sakana sticks ,   Ocha Lychee Tea , dan   Soft Pudding . Yeey, asyik banget, kan? Tapi untuk saat ini menu Soft Pudding baru ada di wilayah Jabodetabek aja, ya. Bocoran lagi nih ya, dan please jangan disimpan jadi rahasia,"Tiga sajian baru ini sudah dapat dinikmati mulai Maret 2017 di seluruh gerai   HokBen   di Jabodetabek, Jawa dan Bali. Harganya? Cuma berkisar Rp. 16.000,- sampai Rp. 18.000,- Ini sudah termasuk pajak, loh! Murahnyaaa!" Pasti mau tahu lebih lanjut mengenai menu baru ini, kan? Penasaran yaaa? Yuk yuk ah dilanjut! 1. Sakana Sticks  Sakana sticks adalah nuget yang berasal dari produk olahan ikan air tawar, dibalur dengan tepung khas HokBen, berbentuk sticks. Sakana Sticks ini memiliki 2 rasa pilihan rasa, loh! Ada   Sakana Sticks Original   dan   Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed.  Hati-hati loh gaes, dua rasa ini bikin ketagihan

error,"Sehat dan pulih kembali ya bap, amin"

Bapak yang biasa kupanggil Bap, harus masuk rumah sakit di salah satu rumah sakit besar untuk dioperasi. Ya, bap kanker rectum. Aku mendampingi bap sejak rawat jalan hingga akhirnya harus dioperasi. saat bap rawat jalan sebelum operasi I Bap mulai rawat inap Senin, 6 Februari 2012. Rencana operasi kamis, 9 Februari 2012. Tapi ternyata operasi tidak jadi dilakukan di hari itu, dan diundur hari kamis berikutnya, 16 Februari 2012. Saat-saat bap sebelum dioperasi benar-benar membutuhkan kekuatan bagiku. Selain memang aku sendirian menjaga, yang notabene berarti harus riwa riwi mengurus obat ke apotik, dan semuanya, juga harus menghadapi bap yang dengan kondisi pendarahan setiap hari. Bap jarang bicara padaku saat itu, mungkin karena rasa sakit yang tak tertahankan.  kasur dialasi karena semua penuh dengan darah bap Akhirnya waktu untuk operasi pun tiba. Bap menjalani prosedur untuk operasi yang seminggu sebelumnya juga dijalaninya. Aku mendampingi bap hingga akh