Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2016

Mie Ayam Emak

Untuk bulan ini menu yang wajib dimasak adalah mie ayam! Ok, siapa takut? Di kantor mulai mencatat yang harus dibeli: - sawi - daun bawang - tauge - mie - baso - kecap asin - kecap manis - merica halus - bawang putih - kulit pangsit Garam ga perlu beli, masih banyak di dapur. Esoknya, pergi ke pasar membeli semua itu. Sepulang dari pasar, mulai deh mengeksekusi. "Ka, cuciin ayam, sawi, daun bawang." Asyiknya punya anak yang selalu suka cita saat diminta membantu! "Ngapain lagi, Ma?" Tanya Ngka. "Iris daun bawang, potong daun sawi. Mama mau fillet ayam." Sibuk-sibuklah fillet daging ayam, lalu memotongnya jadi bentuk dadu. "Segimana gedenya, Ma?" "Segini." Dan tararara, selesai! Sekarang potong jamur merang sebesar potongan ayam. Sediakan panci, isi air, didihkan, masukkan tulang belulang si ayam untuk jadi kaldu. Selesai! Ambil bawang putih, keprek. Prek! Panaskan minyak di wajan untuk menumis bawang keprek. Tum

Kering Tempe Kacang A la Emak

Kemarin asyik mengiris tempe sebesar batang korek api. "Mama mau masak apa?" "Kering tempe kacang, Pink." "Hahaha, tumben ada namanya. Biasanya kalau masak ga ada namanya." Jawab Pink sambil tertawa. Lalu dimintanya pisau yang gue pegang, mulailah dia mengiris tempe sebesar yang ada. Gue menyiapkan bumbu-bumbu. - bawang putih - bawang merah - cabai merah/ rawit merah juga boleh - ketumbar - asam jawa - sereh, ambil bagian putihnya aja - gula merah - laos - salam - garam Semua takaran bumbu menggunakan hati, insting seorang emak. Pakai perasaan aja. Setelah itu mulailah mengulek: - bawang putih, ketumbar, garam. Sampai halus, ya. Kalau malas ngulek, masukan aja ke blender. Ngeeeeng, halus deh! Lalu mengiris: - bawang merah. Pisahkan ya dari bumbu lain. Si bawang merah memang sombong! Eh, bukan gituu. Masukan di mangkok, atau di wadah apa ajalah. Nanti diberi sedikit air dan garam. Remas-remas sebelum digoreng jadi bawang goreng. Hasilnya

Tanggal Merah Untuk Emak

Tanggal di kalender selalu ada yang merah, berarti libur. Tapi seorang emak ga pernah libur. Emak tetaplah emak, yang sibuk di rumah untuk anak-anak. "Yes, long week end!" "Sama aja, Mbak. Long week end, yo tetep aja sibuk di rumah." Kata seorang sahabat di kantor. Gue tercenung mendengar kalimat itu. Ya, sebegitu sibuknya seorang emak! Tanggal di kalender berwarna apa pun, tetap aja sibuk. Selalu ada hal yang harus diselesaikan oleh seorang emak. Tapi ini long week end! Ga adakah dispensasi untuk seorang emak? Ada! Yes! Di hari ini gue bersantai. Tugas gue hanya memasak. Beberes, mencuci, berbelanja ke pasar, dan lain-lain, sudah ditangani dengan baik oleh 2 perjaka ganteng. Yes! Dan ini berlaku hingga usai long week end! Tanggal merah untuk emak, dipersembahkan oleh anak-anak tercinta. Bahagia banget rasanya jadi seorang emak! Terimakasih Ngka, Esa, Pink. Salam Bahagia, Nitaninit Kasapink

Error Di Hari Melo-Melo

Pagi ini sesampai di kantor, gue memasang handsfree, mendengarkan lagu. Tiba-tiba melo, melo, melo! Iya, melo gegara mendengarkan lagu. Dahsyat banget ya, sebuah lagu bisa mempengaruhi perasaan. Dulu gue suka lagu-lagu dari Naff. Sampai sekarang juga masih tetap suka. Tapi dulu gue punya seorang sahabat yang sama-sama suka mendengarkan lagu-lagu Naff. Seorang sahabat yang gue temui di dunia maya. Sebut saja namanya Ngong. Dengannya gue bertukar cerita, juga asyik bicara tentang lagu Naff. Sekarang gue ga mengetahui keberadaannya. Siang ini gue masih asyik mendengarkan lagu-lagu Naff dari kompi kantor. Dan kenangan persahabatan masa lalu masih saja terbayang. Lagu dan kenangan, benar-benar membuat gue melo semelo-melonya. Pernah ga merasakan hal yang seperti ini? Oh ya, untuk Ngong, sahabat kecil gue, semoga lo bahagia selalu, ya. Salam, Error lagi melo, Nitaninit Kasapink

Penampakan

Semalam Esa berlari pulang dari warung. "Ma, tadi di situ, dekat warung, heboh! Rumah kosong di situ itu, ada penampakan! Esa lihat, orang-orang juga lihat!" "Di mana?" "Itu Ma, kan ada tenda pengantin tuh loh!" "Oh itu." "Iya, rumah yang dekat rumah oengantin itu, ada penampakan! Bapak-bapak yang sedang duduk lihat semua! Esa kan lewat, lihat juga!" Gue tenang-tenang aja sih sewaktu Esa bercerita. Pagi tadi, sepulang dari pasar, Esa menunjukan rumah yang ada penampakan semalam. "Itu dia, Ma, rumahnya!" Gue cuma berkomentar,"Oh itu." Malam ini Esa, Pink, dan gue, sedang asyik menonton tv. Seperti biasa ngobrol ini, itu, inu, wis pokoknya segala macam jadi bahan obrolan. Eh akhirnya topik cerita sampai ke penampakan semalam. "Esa lihat, loh! Kepala sampai merinding!" "Ah, udah biasa lihat, ga usah takut," jawab gue. "Ih, Mama. Takutlah tetep!" "Sa, cewek apa cowok? Aku